السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selamat pagi, siang, sore, malam, tergantung kapan anda membacanya. Lama rasanya tidak menulis. Dari postingan terakhir yaitu pada tanggal 30 November 2018, yang artinya sudah lebih dari 10 bulan tidak update blog. Hmm, kasihan sekali blog ini seperti rumah tua yang tidak terawat. Dan kini saya hendak membahas hal terbaru yang sedang terjadi saat ini yaitu wafatnya B.J. Habibie.

Innalillahi wa innailahi ra'jiun. Indonesia tengah berduka karena telah kehilangan orang yang sangat berjasa bagi negeri ini. Seorang mantan presiden ke-3 RI dan orang nomor 1 di masanya. Dialah Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. Beliau wafat pada usia 83 tahun, tepatnya pada hari Rabu, 11 September 2019 pukul 18.05 WIB. Tanggal yang sama dengan peristiwa runtuhnya WTC (World Trade Center) 18 tahun silam.

Berita tentang kepergiannya tentunya begitu mengejutkan seluruh warga negara Indonesia. Sejak 1 September 2019 beliau dirawat intensif. Sebenarnya sudah lama penyakit yang dideritanya muncul. Berkali-kali keluar masuk rumah sakit karena kondisinya yang kerap menurun. Sebelumnya sudah sekitar enam kali berita hoaks mengenai meninggalnya Pak Habibie terdengar. Meskipun kondisinya sempat membaik beberapa waktu lalu, namun akhirnya beliau menyerah dengan penyakit yang dideritanya hingga beliau wafat.

BJ Habibie adalah presiden dan seorang ahli yang luar biasa jenius di bidangnya. Begitu banyak prestasi yang ditorehkannya. Namanya pun menjadi begitu besar, hingga duniapun mengakuinya. Salah satu karya besarnya adalah pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan pesawat pertama buatannya. Ia juga menemukan teori yang diabadikan dari namanya sendiri yaitu "Teori Habibie". Dan masih banyak lagi karya-karya dari Pak Habibie.

Lengsernya Pak Soeharto setelah berbagai demonstrasi dan tragedi yang bergejolak pada tahun 1998 membuat Pak Habibie yang sebelumnya menjadi wakil presiden menggantikannya sebagai presiden. Di tengah suasana Indonesia kala itu yang sedang panas-panasnya membuatnya harus memutar otak untuk menyelamatkan Indonesia dari kehancuran. Di sini tugasnya sebagai presiden baru diuji. Perombakan besar terjadi di negeri ini ketika ia memimpin, salah satunya mengubah dunia pers menjadi lebih bebas yang sebelumnya amat dikontrol di masa orde baru dan menjadi bukti bahwa beliau tidak hanya cerdas di bidang kedirgantaraan. Pak Habibie berusaha keras agar ia sebagai nahkoda tak membiarkan kapal yang dikemudikannya tenggelam.

Hingga suatu ketika ia dilengserkan oleh MPR pada Sidang Istimewa pada 14 Oktober 1999 silam. Betapa mirisnya ketika itu seorang presiden yang amat dihinakan saat memasuki ruang sidang dimana di situ berisi orang-orang terhormat dan dipermalukan. Hingga pada 20 Oktober 1999, Amien Rais mengetok palu dan menolak pertanggungjawaban Pak Habibie sebagai presiden. Ini menjadikan Pak Habibie sebagai presiden dengan masa jabatan terpendek (21 Mei 1998-20 Oktober 1999). Semenjak saat itu beliau menyatakan untuk tidak lagi tergiur untuk kembali ke dunia politik dan kekuasaan.

Kisah cintanya dengan Bu Ainun juga tak kalah luar biasa. Lebih dari 40 tahun kisah cinta Pak Habibie dan Bu Ainun menginspirasi banyak orang. Hingga Bu Ainun mengidap penyakit kanker ovarium dan wafat pada 22 Mei 2010, Pak Habibie adalah orang yang tak kenal lelah mendampingi Bu Ainun yang tengah menjalani perawatan. Meskipun dipisahkan oleh maut, namun rasa cinta Pak Habibie kepada Bu Ainun tak pernah luntur. Bahkan Pak Habibie sudah menyiapkan lahan untuk dirinya sendiri agar kelak bisa disemayamkan tepat di samping makam Bu Ainun. Ini adalah bukti nyata dari adanya cinta sehidup semati. Tidak seperti kebanyakan orang zaman sekarang yang hubungannya dengan mudahnya putus-nyambung atau nikah-cerai.

Selamat jalan Pak Habibie. Nama, karya dan jasamu akan kami kenang dan menuju keabadian menembus zaman. Selamat bereuni dengan Bu Ainun di surga dan melepas rindu di sana.

Sekian tulisan dari saya. Mohon maaf apabila banyak kesalahan maupun kekurangan. Terima kasih sudah mampir dan membaca di blog ini. Sampai jumpa di artikel yang lain.


وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

0 Komentar